Sabtu, 25 Mei 2013

DOROTHY E JOHNSON


2.3 Konsep-konsep utama dan definisi
1.    Perilaku(Behavior)
Johnson menerima definisi perilaku seperti dinyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan diartikulasi dan bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensory stimulation. Johnson menfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.

2.    Sistem
Dengan memakai definisi sistem oleh Rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan, “A system is a whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of its part.” (sistem merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan dari Chin yakni terdapat “organisasi, interaksi, interpenden dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu, manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adaptasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

3.    Sistem perilaku (Behaviora system)
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai sistem perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkannya.


4.    Subsistem
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian sistem berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan “sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu”. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran. Sistem yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan dikontrol oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi. Tujuh elemen yang diidentifikasi adalah attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.
1.    Subsitem Attachement-affiliative.
Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi sosial. Pada tingkatan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang kuat. Contohnya seseorang yang hidup bertetangga pasti membaur dengan tetangganyauntuk mempertahankan atau menciptakan lingkungan kondusif.

2.    Subsistem Dependency.
Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan perilaku yang memerlukan respon pengasuhan. Konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berubah dari hampir, bergantung total kepada orang lain ke arah bergantung kepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar. Jumlah interpedency tertentu adalah penting untuk kelangsungan kelompok social.


3.    Subsistem Biologis
Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “berkaitan dengan kapan, bagaimana, apa, berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan kondisi apa kita buang”. Respon-respon ini dikaitkan dengan sosial dan psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.

4.    Subsistem Seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan (gratification). Termasuk- tapi tidak dibatasi- Courting dan mating, sistem respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang luas) perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin.

5.    Subsistem Agresif
Fungsi system agresif adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya dipelajari tapi memiliki maksud utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati dan dilindungi. Contohnya apabila seseorang sedang berada di kutub yang dingin, maka pertahanan diri orang tersebut memakai pakaian yang tebal.

6.    Subsistem Achievement
Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan. Cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan sosial.

Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih jauh teori manusia sebagai sistem perilaku (behavioral system). Hal yang membedakan antara apa yang ada di dalam dan apa yang di luar sistem adalah ikatan (boundary). Ini merupakan titik (point) dimana sistem memiliki kontrol kecil atau pengaruh pada hasil-hasil. Equilibrium didefinisikan “sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau kurang kekal, dimana di dalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan dengan lingkunga-nya”. Homeostasis adalah proses menjaga stabilitas dalam sistem perilaku. Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau daerah perilaku tertentu yang dapat diterima. Ketidakstabilan (instability) terjadi saat sistem mengalami overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan). Ketika output energi tambahan digunakan untuk merespon terhadap tekanan, sumber energy yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas dikosongkan. Stressor adalah stimulan eksternal dan internal yang menghasilkan tegangan (tension) dan menyebabkan ketidakstabilan. Tensi adalah kondisi dalam keadaan tegang atau kendor. Ia disebabkan karena disequilibrium dan merupakan sumber potensi perubahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar